Menjadi Seorang Detektif

Menjadi Seorang Detektif

Apa itu Detektif ?

Sumber ilustrasi :
arborinvestmentplanner.com


Menurut Wikipedia,

Detektif adalah seseorang yang melakukan penyelidikan terhadap suatu kejahatan, baik sebagai detektif polisi maupun sebagai detektif swasta. Detektif swasta biasanya bekerja secara komersial dan memerlukan lisensi. Secara informal, terutama dalam kisah-kisah fiksi, detektif sering digambarkan sebagai seorang tanpa lisensi yang mengusut suatu tindakan kriminal. Contoh detektif fiksi terkenal antara lain adalah Sherlock Holmes (karangan Sir Arthur Conan Doyle) dan Hercule Poirot (karangan Agatha Christie).

Profesi Detektif, baik part time maupun full time, tidak seperti kerja kantoran yang selalu lancar, tenang, rapi, dan diatur oleh rutinitas. Detektif juga tidak sering tampil di televisi seperti politisi, atau pengacara. Pekerjaan ini justru banyak mengandalkan kerja diam-diam, tanpa publikasi, terkadang harus dengan penyamaran agar tidak menarik perhatian, dan bahkan kerja hampir 24 jam per hari. Sungguh melelahkan secara fisik dan mental. Profesi Detektif bukanlah profesi yang menjanjikan dari segi materi. Terlebih lagi, resiko yang dihadapi pun tidak ringan, taruhannya bisa sampai ke tingkat nyawa! Yang menarik dari Detektif, adalah tantangannya! Kita menemui hal-hal baru, melacak petunjuk, menguji petunjuk, memecahkan masalah, dan kebanggaan seorang detektif adalah ketika ia berhasil membayar kelelahan dengan terpecahnya suatu kasus. Meskipun, seringkali didera frustasi.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang detektif :

  1. Jangan lupa, siapkan kertas dan pensil untuk mencatat data-data penting, seperti angka, nama, dan sebagainya. Seorang Detektif akan selalu teliti dengan berbagai hal, termasuk hal-hal kecil, hal-hal detil, dan sebagainya. Belilah buku saku kecil yang muat di kantong beserta pena, tulislah hal-hal dan informasi yang perlu diingat.

  2. Gunakan imajinasi untuk memecahkan maksud angka atau kode yang ditemukan. Mungkin nomor telepon, nomor mobil, nomor locker besi, dan sebagainya.

  3. Gunakan pola sistematis standar Detektif, dalam memecahkan masalah (Ketahui masalah, Observasi TKP, Kumpulkan dan pelajari barang bukti, Interogasi saksi & tersangka yang ada untuk menemukan fakta-fakta, Seleksi keterangan palsu/fake, Analisa data yang sudah ditemukan guna mencari motif, modus, dan pelaku sebenarnya.)

Keahlian detektif yang perlu dikuasai, misalnya :

  1. Kemampuan daya ingat, meskipun dengan pandangan sekilas. Ini antara lain berguna ketika kita menemui kasus tabrak lari, dan nomor polisi kendaraan menjadi fakta penting. Selain itu juga disertai kemampuan memanggil kembali ingatan yang lama. Cobalah latihan dengan menghafal warna, plat nomor, wajah orang, atau benda di sekitar anda.

  2. Kejelian dan cermat terhadap hal-hal detil. Hal yang kecil juga bisa menjadi masalah besar jika kita mengabaikannya. Jika ada sesuatu yang aneh di sekitar anda, walau hanya kecil, coba perhatikan apa penyebabnya dan akan jadi apa nantinya. Misalnya saja kenapa seseorang yang anda lihat dijalan berlari-lari sambil memakai payung padahal hari itu tidak hujan.
  3. Kemampuan menginterogasi. Semakin tinggi kemampuan interogasi yang dimiliki seseorang, ia akan mudah mengorek fakta, 'fakta' palsu, atau keterangan dariseseorang tanpa orang itu menyadarinya. Kemampuan ini juga beriringan dengan keahlian menggunakan teknik pembuktian terbalik dalam menginterogasi seseorang.
    “Pandai-pandailah memancing pertanyaan dengan fakta yang salah, maka ia akan memberikan fakta sebenarnya”.
    Memang tidak selalu berhasil, tetapi bisa dicoba. Pengetahuan mengenai ilmu Psikologi sangat diperlukan disini. Anda bisa menggunakan kemampuan ini bukan hanya di sebuah kasus saja, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Misalnya anda akan tahu bahwa seseorang sedang menipu anda. 
  4. Kemampuan bernegosiasi. Ini masih berkaitan dengan kemampuan menginterogasi. Kemampuan bernegosiasi sangat penting, dalam praktik-praktik di lapangan, dimana dibutuhkan keberanian menembus kerasnya hati seseorang, menghadapi orang keras kepala, dan sebagainya. Cobalah untuk bernegosiasi dengan cara yang ramah dan menguntungkan, namun kadang paksaan dan ancaman juga berguna, asal masih dalam batas yang wajar.
  5. Pengetahuan terhadap hukum perundang-undangan yang berlaku. Termasuk memiliki rasa keadilan yang tinggi.
  6. Kemampuan menganalisa. Ini penting untuk menguji kebenaran fakta, baik fakta benda atau fakta lisan. Detektif yang baik tidak pernah berangkat dari titik motif, tapi harus berdasarkan fakta-fakta. Hingga dicapai suatu Kebenaran yang hakiki.
    Sherlock Holmes mengajari kita bagaimana metode ilmiah (scientific method, metode eliminasi atau eksklusi, mempersempit pencarian, dan mempermudah memecahkan masalah). Metode eliminasi atau eksklusi, maksudnya dengan menyingkirkan hal-hal yang sudah pasti mustahil setelah diuji dengan fakta dan observasi. Sherlock Holmes juga mengajari kita bagaimana memecahkan masalah dengan metode kesimpulan deduksi. Untuk meningkatkan kemampuan analisa, ada banyak hal yang harus dipelajari tidak hanya metode deduksi, induksi, atau kombinasi keduanya. Ada pula metode analisa yang diperkenalkan Rene Descartes, yang dikenal dengan Analisa Cartesian, dan sebagainya. Anda bisa mempelajarinya dari internet atau buku-buku yang ada.
  7. Pengetahuan terhadap berbagai macam jenis kode atau chiper. Pengetahuan semacam ini disebut Cryptology. Seorang Detektif harus ahli dalam Cryptanalysis(Ilmu sandi dan kode).
  8. Kemampuan penting lainnya, diantaranya teknik penyamaran, teknik mengikuti/membuntuti seseorang, teknik melacak atau tracking, maupun pengetahuan forensik sederhana dalam kasus kriminal. Contoh pengetahuan forensik sederhana; seseorang yang ditemukan meninggal dengan leher membiru, dipastikan meninggal kehabisan nafas.

    Menjadi detektif di kehidupan sehari-hari

    Kalau anda agak bingung atau bosan dengan tulisan di atas, anda bisa menjadi detektif dengan cara yang lebih sederhana. Jika anda mengira menjadi detektif itu hanya bekerja dengan kasus-kasus pembunuhan atau perampokan dan harus menghadapi penjahat buronan dan memegang senjata sehingga kehidupan anda serasa di ujung tanduk setiap hari, anda salah besar. Anda bisa menjadi detektif di kehidupan sehari-hari tanpa menghadapi hal seperti di atas. Kucing peliharaan yang hilang, dompet yang hilang, guru atau murid yang tidak masuk sekolah hari ini, apakah anak atau orang tua anda bohong atau tidak, dari mana bekas seretan di tanah depan rumah anda, orang yang memakai baju compang-camping tapi memegang iPhone, dan hal-hal lain yang meskipun kecil tapi menarik seperti ini dapat anda selidiki sebab-akibatnya, dan dengan menggunakan pikiran anda untuk mendapatkan kesimpulan yang sah dari sebuah kejadian yang unik, anda telah menjadi seorang detektif yang dapat membantu orang-orang di sekitar anda. Rasa ingin tahu yang besar namun tulus adalah kunci menjadi detektif yang handal. Ayo menyelidiki!

    Sumber ilustrasi :
    http://images2.fanpop.com













    Selamat mencoba menjadi Detektif !
    Semoga informasi ini bisa bermanfaat :)

1 komentar:

Berkomentarlah dengan sopan, baik dan benar !
Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak.
:)